Entrepreneurship adalah sebuah proses yang penuh dengan jatuh bangun, tantangan, dan pengalaman. Jalanilah dengan penuh semangat pada saat Anda melangkah!
Masalah pertama yang sangat umum dihadapi oleh setiap wirausahwan yang baru ingin memulai bisnisnya adalah ‘menunggu waktu yang tepat’. Tetapi tahukah Anda, waktu yang tepat itu tidak akan pernah datang.
Beberapa orang yang baru terjun di bidang kewirausahaan (entrepreneurship) selalu terjebak dalam perencanaan, tanpa berani untuk memulai. Anda harus berani melawan jebakan itu dan mulai berjalan. Jika tidak mulai sekarang, kapan lagi? Apakah Anda mau hidup sebagai karyawan seumur hidup Anda?
Saya yakin setiap orang memiliki impian. Saya juga yakin setiap orang bekerja untuk mengapai impiannya. Tetapi kenyataannya adalah banyak orang yang bernegosiasi dengan impiannya.
Contoh, Anda memiliki impian untuk mengendarai mobil Mercedes Benz, tetapi karena saat ini Anda bekerja sebagai karyawan kantoran dengan gaji 5 jt perbulan, maka Anda menurunkan standard mobil impian Anda menjadi mobil dengan harga 100 juta.
Jika Anda adalah salah satu orang dengan pemikiran demikian, Selamat! Secara tidak sadar Anda telah terprogram untuk menjadi “KAUM RATA-RATA”.


Membuat suatu perubahan besar dalam hidup memang terlihat menakutkan karena kita dipaksa keluar dari zona nyaman kita. Tetapi apakah Anda tahu apa yang lebih menakutkan?
“Penyesalan”.
Penyesalan karena kita tidak berani mencoba, penyesalan karena kita tidak membukakan pintu untuk kesempatan yang datang, penyesalan karena kita membiarkan diri kita terlena dengan kenyaman sementara, penyesalan atas hidup kita yang tidak ada kemajuan karena kita tidak berani mencoba hal baru, penyesalan karena hidup kita tidak ada kemajuan karena kita terus melakukan hal yang sama, dan penyesalan-penyesalan lain yang akan terus menghantui.
Jika Anda berani melakukan perubahan, Anda masih memiliki kesempatan untuk mengubah nasib Anda, jika Anda tidak berubah, Jangan pernah berharap nasib Anda akan berubah.
Ingat jika Anda tidak berjuang untuk meraih mimpi Anda, Anda akan dipaksa untuk bekerja membantu orang lain mencapai mimpi mereka. Jangan biarkan orang lain mencuri impian Anda, jangan menurunkan standard mimpi Anda karena orang lain.
Tidak ada hal luar biasa yang lahir dari usaha biasa. Jika Anda tidak memutuskan untuk berubah sekarang, maka jangan mengeluh dan nikmatilah zona “KAUM RATA-RATA”.
Tidak bisa dipungkiri bahwa agen asuransi memilik stereotype negatif di mata masyarakat Indonesia. Banyak orang menganggap remeh agen asuransi, banyak yang beranggapan bahwa agen asuransi adalah pekerjaan yang tidak bergengsi. Tidak sedikit orang yang memiliki pemikiran bahwa menjadi agen asuransi hanya boleh dilakukan sebagai pekerjaan sampingan.
Banyak pula orang yang memiliki pemikiran bahwa menjadi agen asuransi hanya menjadi pilihan terakhir mereka dalam memilih pekerjaan. Banyaknya stereotype negatif yang beredar secara otomatis membuat citra bisnis asuransi turut menjadi negatif dibenak banyak orang. Padahal fakta dilapangan tidak begitu adanya.
Memang benar menjual asuransi bukan hal yang mudah, tetapi tidak ada hal luar biasa yang lahir dari usaha yang biasa-biasa saja bukan? Coba Anda analisa kembali, apa bidang usaha yang menghasilkan orang sukses dan bermental baja? Salah satunya adalah asuransi. Iya atau iya? Iya dong! Kenapa bisa demikian? Kembali lagi, “Karena mereka melihat asuransi sebagai segala hal yang tidak bisa Anda lihat”.

Jualan 1 unit mobil, komisi 1 kali. Jualan 1 unit properti, komisi 1 kali. Cuma di asuransi yang jualan 1 kali komisi 60x! Jika ada yang berkali-kali, kenapa masih memilih yang 1 kali? Smart people making smart choice! Toh sama-sama jualan, keras bekerja dan usaha yang dilakukan sama saja.



Saya pernah menekuni kerja kantoran sebelum saya memutuskan untuk fokus di bisnis asuransi. Kerja kantoran = kerja jam 8 pagi sampai jam 5 sore, 5 hari 1 minggu (masih ada kantor yang bekerja di hari sabtu), cuti 1 tahun 12 kali dipotong oleh cuti bersama sehingga sisa 6-8 hari.


Satu fakta yang jarang disadari oleh orang banyak, yaitu visi misi tidak tersirat dari semua pegawai itu cuma 1 yaitu memperkaya pemilik perusahaan.

- Boss mengatakan “Saya”, Leader mengatakan “Kita”.
- Boss menggunakan manusia, Leader mengembangkan manusia.
- Boss hanya ingin mengetahui bahwa karyawan-karyawannya mahir dalam bidangnya masing-masing, mengerjakan semua yang diperintah, Leader adalah seseorang yang memikirkan teamnya dan peduli bagaimana teamnya tersebut berkembang bersamanya.
- Boss mengambil penghargaan, Leader memberikan penghargaan.
- Boss mengatakan dirinya atasan dan karyawannya adalah bawahannya, sedangkan Leader mengatakan dirinya kolega karena Leader merasa bahwa teamnya adalah Business Partnernya.